THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 29 Desember 2010

bacaan wajib


Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (scar).

Daftar isi

 Diagnosis

Diagnosis luka bakar harus meliputi:
1.   Etiologi
2.   Derajat luka bakar
3.   Luas luka bakar

Etiologi

Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal:
1.   Panas (misal api, air panas, uap panas)
2.   Radiasi
3.   Listrik
4.   Kimia
5.   Laser

Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases.[1] Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]

 Derajat Luka Bakar

Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah lapisan subcutaneous dari kulit. Pengklasifikasian luka tersebut digunakan untuk panduan pengobatan dan memprediksi prognosis 'Tael 
1. Deskripsi dari klasifikasi luka bakar .

Klasifikasi baru
klasifikasi tradisional
kedalaman luka bakar
bentuk klinis
Superficial thickness
Derajat 1
Lapisan Epidermis
Erythema( kemerahan ), Rasa sakit seperti tersengat, blisters( Gelembung cairan )
Partial thickness — superficial
Derajat 2
Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermis
Blisters ( Gelembung cairan ), Cairan bening ketika gelembung dipecah, dan rasa sakit nyeri
Partial thickness — deep
Deep (reticular) dermis
Sampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit dibedakan dari full thickness

Full thickness
Derajat 3 atau 4
Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia, Tulang, or Otot
Berat, adanya eschar seperti kulit yang melelh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Total body surface area
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body surface area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis superficial thickness tidak banyak digunakan).

 Luas Luka Bakar

Dalam dunia kedokteran perkiraan luas luka bakar yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metoda rule of Nine dari wallace dengan membagi tubuh seseorang yang terkena luka bakar menjadi beberapa area.

 Manajemen

 Pre Hospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matika sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Janga membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis

Hospital

Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
1.   Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
2.   Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
3.   Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter.

Formula Baxter
1.   Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar
2.   Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya

Perawatan Luka

 

 

 

 

 

 

 

 

PDF
Cetak
E-mail

Ditulis oleh yoga gusti argha 
Sunday, 03 August 2008 07:00
Identifikasi
Kulit merupakan organ tubuh yang sangat penting. Ia merupakan struktur tubuh yang terbesar dan merupakan penyatu dari bagian-bagian tubuh. Oleh karena itu, kulit memainkan peran yang sangat signifikan dalam tubuh. Sama pentingnya dengan sistem lainnya dalam badan. Luka bakar ialah trauma pada kulit yang disebabkan oleh panas tinggi.
Ketika berhadapan dengan luka bakar, terdapat beberapa hal yang mesti kita telusuri, yaitu:
·         Bagaimana terjadinya luka bakar ?
·         Berapa luas luka bakar yang terjadi?
·         Berapa kedalaman luka bakar?
·         Di mana lokasi/tempat terjadinya?
·         Siapa penderitanya?
Ada lima mekanisme timbulnya luka bakar:
1.      Api: kontak dengan kobaran api.
2.      Luka bakar cair: kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas.
3.      Luka bakar kimia: asam akan menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan organik.
4.      Luka bakar listrik: tidak terlalu sering terjadi di Indonesia. Bisa timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber panas (listrik) berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru terjadi di dalam tubuh.
5.      Luka bakar kontak : kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan wajan panas atau knalpot sepeda motor. Hal ini sangat sering terjadi di Indonesia.
Berapa luas luka bakar yang terjadi (lihat gambar). The International Burns Chart akan membantu kita menentukan luas luka bakar yang terjadi. Berpatokan pada diagram ini, dapat kita hitung total body surface area (TBSA). Luka bakar yang terjadi pada daerah muka dan leher jauh lebih berbahaya daripada luka bakar di tungkai bawah. Pasalnya, luka bakar di tempat ini dapat berakibat pada terjadinya pembengkakan di daerah leher. Maka, kita mesti sangat waspada terhadap timbulnya obstruksi jalan napas.
Dengan alasan itu, daerah wajah dan leher mendapat persentase yang lebih besar daripada tungkai bawah. Penentuan luas luka adalah hal yang sangat subyektif. Selalu dianjurkan untuk menggunakan angka perkiraan yang lebih tinggi. Jadi, jika Anda memperkirakan luas luka bakar yang terjadi berkisar antara 20-25 persen, gunakanlah angka yang lebih besar (25 persen). Jangan sekali-kali under estimate.
Bertahun-tahun lamanya disepakati penentuan kedalaman luka bakar menggunakan degree system (sistem derajat). Luka bakar diklasifikasi menjadi derajat 1, 2, dan 3. Kadang-kadang digunakan pula istilah derajat 4 pada kulit yang hangus terbakar mirip arang. Klasifikasi tersebut ialah :
·         Luka bakar derajat 1 = superficial burn. Luka bakar permukaan yang tidak terlalu serius dan hanya mengenai lapisan kulit bagian atas. Sering kali disertai pembentukan vesikel (gelembung berisi cairan).
·         Luka bakar derajat 2 = partial thickness burn (luka bakar parsial). Artinya luka bakar mengenai sebagian dari ketebalan kulit. Luka bakar dengan kedalaman ini sering kali disertai dengan rusaknya struktur di bawah kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebaseus (minyak), atau jaringan kolagen. 
·         Luka bakar derajat 3 = full thickness burn. Luka bakar mengenai seluruh ketebalan kulit. Struktur di bawah kulit pun sering kali mengalami kerusakan. Sekalipun demikian, kulit tidaklah lenyap, musnah, atau hilang, tetapi rusak.
·         Luka bakar derajat 4 = hitam bagai arang, nekrotik.

Sebagian besar luka bakar merupakan kombinasi dari ketiga derajat di atas. Pada bagian pinggir sering kali terjadi luka bakar superfisial, sementara pada pusatnya, pada tempat terjadinya kontak, timbul parsial atau full thickness burn. Penentuan derajat luka bakar yang terbaru ialah tidak dengan "20 persen luka bakar derajat 3", tetapi "estimasi/perkiraan 20 persen luka bakar campuran superficial dan full thickness burn".

Lokasi luka bakar
Luka bakar dapat terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Jalan napas pun dapat terbakar. Sebagaimana dijelaskan di atas, daerah kepala dan leher mendapat persentase yang lebih besar karena luka bakar di lokasi tersebut memiliki dampak yang lebih serius. Hal yang sama juga berlaku pada daerah tangan.

Luka bakar seluas 20 persen yang terjadi di tungkai bawah tidak akan menyengsarakan penderitanya sebagaimana jika lokasinya di daerah tangan. Lebih-lebih posisinya di tangan kanan yang fungsinya sangat esensial untuk aktivitas sehari- hari
Siapa penderitanya (umur pasien, berat badannya, status kesehatannya).
Sebagai contoh, luka bakar pada bayi atau lanjut usia jauh lebih serius daripada luka bakar dengan luas yang sama terjadi pada laki-laki usia 20 tahun.

Ketika masuk ke bagian terapi, hal pertama yang mesti kita tentukan ialah mengevaluasi apakah yang kita hadapi adalah luka bakar mayor. Disebut luka bakar mayor jika luasnya 20-30 persen parsial atau full thickness burn. Luka bakar mayor merupakan tindakan emergency. Penderitanya mesti segera dikirim ke pusat perawatan luka bakar (burn center) dan mesti dirawat inap.
Problem medis luka bakar mayor tidak hanya pada persoalan kulit. Sistem tubuh lainnya pun ikut terkena dampaknya. Pembuluh darah kapiler akan mengembang dalam upaya mengirim berbagai bahan/ tentara pertahanan tubuh. Selain itu pula terjadi perembesan darah ke luar pembuluh.
Peristiwa ini akan berefek pada kerja jantung, pembuluh limfa, hati, pankreas, dan berbagai sistem lainnya di dalam tubuh. Karena itu, luka bakar mayor mesti selalu dipandang sebagai kasus emergency. Kita mesti menghubungi bank darah, memeriksa laboratorium, menyiapkan fresh frozen plasma, dan sebagainya. Jika yang kita hadapi tidak termasuk ke dalam kriteria luka bakar mayor, kita dapat segera memberikan terapi.

CATATAN:
·         Untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai deskripsi luka bakar silahkan download kumpulan artikel pada layanan Pustaka
·         Jika Anda memiliki informasi yang bermanfaat mengenai luka bakar dan ingin dipublikasikan melalui LUKABAKAR.NET - silahkan kirimkan kepada kami melalui email




Penanganan Luka Bakar

luka bakar 1Seorang anak SD datang diantar orang tuanya dengan keluhan terkena knalpot sepeda motor. Alangkah terkejutnya ketika saya lihat lukanya ditutupi oleh pasta gigi dan lagi sangat tebal. Bagaimana saya membersihkannya agar jangan sampai menimbulkan trauma pada si anak . . . . .penanganan pertama merupakan hal yang penting.
Luka akibat tersntuh knalpot kendaraan yang masi panas adalah salah satu jenis luka bakar. Berdasarkan sebabnya luka bakar ada 6 kategori yaitu scald (luka bakar akibat cairan panas atau uap panas), contact burn (luka bakar akibat kontak dengan permukaan panas), thermal (luka bakar akibat api), radiation burns (luka bakar akibat radiasi), chemical  burn (luka  bakar akibat bahan kimia) dan electrical burn (luka bakar akibat listrik). Luka bakar menimbulkan sensasi nyeri yang sangat hebat karena sewaktu proses luka bakar terjadi kerusakan ujung-ujung saraf.
Dalamnya luka?
Berdasarkan tingkat keparahannya atau tingkat kedalaman lukanya, luka bakar dibagi menjadi 3 yaitu luka bakar derajat satu, dua dan tiga. Luka bakar derajat satu (superfisial), hanya mengenai bagian terluar dari kulit (epidermis). luka-bakar2Tampak kemerahan yang disertai rasa nyeri, tanpa adanya bula. Biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 2-5 hari dan tidak menimbulkan bekas. Luka bakar derajat dua (partial thickness), kerusakannya lebih dalam dari derajat satu yaitu mengenai epidermis dan dermis. Luka bakar derajat dua ini dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu superficial partial thickness dan deep partial thickness. Luka tampak berwarna merah atau pucat dan disertai adanya bula (lepuh). Biasanya disertai rasa nyeri yang sangat hebat. Luka bakar derajat tiga (full thickness), kerusakan yang terjadi lebih dalam lagi, mengenai epidermis, dermis sampai jaringan subkutan. Pada derajat ini sudah tidak dijumpai adanya bula. Kulit yang terbakar berwarna keabuan dan pucat. Tidak didapatkan rasa nyeri karena telah terjadi kerusakan sel-sel saraf.
Luasnya luka
Ada beberapa cara menentukan luasnya luka bakar salah satunya adalah dengan hukum “rules of nine”, dimluka bakar 4ana tiap bagian tubuh diestimasikan 9% (berlaku hanya untuk dewasa). Kepala dan leher 9%, lengan masing-masing 9%, kaki masing-masing 18% badanbagian depan 18%, punggung 18% dan perineum 1% sehingga total berjumlah 100%. Persentase ini tidak berlaku bagi anak-anak dan bayi. Cara lainnya adalah dengan menggunakan telapak tangan pasien yang diperkirakan bernilai 1% dari luas permukaan tubuh. Luas luka bakar diperkirakan dari jumlah telapak tangan pasien yang diperlukan utuk menutup luas luka bakar. Cara ini lebih mudah untuk luka bakar yang kecil.
Prinsip penanganan
Pada dasarnya, prinsip yang harus kita pegang jika kita menghadapi kejadian luka bakar adalah :
  • Jauhkan korban dari sumber  yang menyebabkan luka bakar
  • Hentikan proses terbakar
Lakukan initial assessment (cek Airway, Breathing dan Circulation), bila ada hal-hal yang mengancam nyawa segera tangani dan panggil bantuan medis.
Sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit jika:
- Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki
- Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar di rumah
- Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun
- Terjadi luka bakar pada organ dalam.
Luka bakar ringan, segera  aliri dengan air yang mengalir selama kurang lebih 20 menit. Jangan menggunakan es karena akan memperburuk luka. Luka bakar kimia sebaiknya dicuci dengan air sebanyak dan selama mungkin. Kemudian luka dibersihkan dari semua kotoran yang menempel.
Lula bakar derajat satu yang tidak luas, setelah dibersihkan dapat diolesi dengan lidah buaya atau putih telur. Sedangkan luka bakar derajat dua dengan bula yang masih utuh jangan dipecahkan karena berfungsi sebagai barier alami untuk mencegah infeksi. Bula yang telah pecah biasanya dibuang. Jika luka telah bersih maka dioleskan krim antibiotik. Untuk luka derajat satu sebaiknya tidak perlu dilakukan penutupan sedangkan luka derajat dua sebaiknya dilakukan penutupan untuk mencegah terjadinya infeksi. Pemberian antibiotika dapat dipertimbangkan bila ada resiko infeksi begitu pula dengan penghilang rasa nyeri.
Luka bakar yang lebih berat, luas dan membahayakan nyawa penderitanya harus segera ditangani, sebaiknya dirawat di rumah sakit.
Pemulihan
Pada luka bakar superfisial (derajat I dan derajat II superfisial), lapisan kulit yang mati akan mengelupas dan lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan di bawahnya. Lapisan epidermis yang baru dapat tumbuh dengan cepat dari dasar suatu luka bakar superfisial dengan sedikit atau tanpa jaringan parut. Luka bakar superfisial tidak menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).
Luka bakar dalam menyebabkan cedera pada dermis. Lapisan epidermis yang baru tumbuh secara lambat dari tepian daerah yang terluka dan dari sisa-sisa epidermis di dalam daerah yang terluka. Akibatnya, pemulihan berlangsung sangat lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Daerah yang terbakar juga cenderung mengalami pengkerutan, sehingga menyebabkan perubahan pada kulit dan mengganggu fungsinya.











Tips: PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR

yoga gusti argha
Wed, 21 Jun 2006 05:47:34 -0700
 
PostTips:
PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR
(diadaptasi dari Buklet "Pertolongan Pertama dalam Menghadapi Keadaan Gawat 
Darurat", Isti Sunaryo)
 
 
Delapan puluh persen kecelakaan yang menyebabkan luka bakar terjadi di
rumah. Dan siapa yang lebih banyak menjadi korban? Ternyata anak-anak. Entah
karena terkena air panas, tumpahan kuah sayur, kopi, lidah api dan lain
sebagainya.
Luka bakar yang terjadi bisa tergolong ringan sampai parah. Yang ringan,
istilahnya luka bakar derajat I. Kerusakan kulit terbatas hanya pada bagian
luar, yaitu kulit ari. Kulit menjadi kemerah-merahan, kering dan tidak
sampai menggelembung. Dan biasanya bisa sembuh dalam waktu 5 - 10 hari.
Yang tergolong luka bakar derajat II, atau sedang, luka bakarnya sampai ke
bawah bagian kulit ari, yaitu kulit jangat. Selain kulit kemerahan, terasa
nyeri yang sangat, dan timbul gelembung cairan kuning. Luka bakar ini baru
sembuh setelah 10 hari sampai 1 bulan atau lebih, tergantung luas dan
dalamnya bagian yang terkena.
Dan yang tergolong parah, derajat III. Luka bakarnya merasuk dalam sampai ke
arah otot dan tulang. Luka pun berwarna pucat sampai hitam. Pada kadaan ini,
bagian yang terkena nantinya akan mati rasa karena luka bakar telah merusak
ujung syarafnya. Biasanya luka tidak bisa sembuh sendiri, tetapi perlu
ditutup dengan kulit yang diambil dari bagian tubuh yang masih sehat.
 
Bagaimana cara menolong penderita?
1--Untuk luka bakar kecil kita tak perlu terlalu kuatir. Yang selalu perlu
dilakukan ialah menjaga luka tersebut agar tidak berkembang menjadi infeksi.
Pertolongan yang baik ialah segera merendam bagian yang terkena dengan air
dingin.
2--Jauhkan penderita dari sumber panas. Andaikan ia terjilat api, ingatkan
dia untuk berguling-guling, bukannya berlari karena tindakan ini justru akan
membesarkan nyala apinya. Siram penderita dengan air atau selimuti dengan
kain basah.
3--Luka bakar akibat terkena zat kimia, harus segera dicuci dengan air
sebanyak-banyaknya. Lebih baik lagi mencucinya di bawah kran air.
 
Yang tidak boleh dilakukan:
1--Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega,
minyak, garam, kecap, air kapur dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut
bisa mengakibatkan infeksi. Yang paling tepat, luka bakar ringan dan sedang
ditolong dengan caramenyiram atau merendamnya dalam air dingin.
2--Jangan memecahkan gelembung kulit yang timbul akibat luka bakar. Ini pun
untuk mencegah terjadinya infeksi.
3--Jangan membalut luka dengan kapas absorbent karena akan melekat pada
luka. Untuk luka bakar ringan dan sedang, tutup luka dengan balutan kering.
Pertolongan bagi penderita luka bakar berat:
1--Segera bungkus penderita dengan kain bersih dan bawa ke rumah sakit.
2--Buka baju penderita dengan hati-hati, yaitu dengan cara menggunting baju
yang melekat pada luka bakar. Jangan menariknya.
3--Bila penderita sadar, berikan larutan Moyen, yaitu campuran 1 liter air +
5 gram garam dapur (NaCl) + 4 gram soda kue (NaHCO3). Berikan
sedikit-sedikit agar pasien tidak muntah.
4--Jika penderita kehilangan kesadaran, periksa penafasan dan denyut
nadinya. Apabila ada gangguan, lakukan resusitasi jantung paru dan
pernafasan buatan.
 
Pertolongan untuk penderita akibat kecelakaan listrik:
Bila seseorang terkena aliran listrik, yang pertama-tama harus dilakukan
adalah memutuskan aliran listrik itu selekas mungkin. Putuskan alirannya
dengan menarik steker dari kontaknya atau melepaskan sekering. Lalu lepaskan
penderita dari barang yang mengandung aliran listrik dengan menggunakan
banda yanng tidak menghantarkan aliran listrik. Mislanya; sepotong dahan
kering atau papan. Penolong pun harus terisolasi, mmilanya dengan berdiri di
atas papan kering, tumpukan koran atau pakaian kering.
Setelah kontak dengan aliran listrik terputus, segera periksa pernafasan dan
denyut jantung korban. Sementara memanggil dokter, segera lakukan resusitasi
jantung paru jika denyut jantung tak terasa. 























Perawatan luka bakar kulit
PDF
Print
E-mail

Written by yoga gusti argha   
Tuesday, 04 May 2010
Kulit merupakan salah satu bagian dari tubuh anda yang sensitif,karena jika ada yang tidak cocol atau tidak sesuai dengan perawatan kulit maka akan membuat kulit anda menjadi rusak. Apalagi jika ternyata kulit anda mengalami luka bakar, maka perawatan luka bakar kulit perlu perhatian yang lebih dan pemilihan obat yang tepat.

Adanya luka bakar di lapisan permukaan kulit bisa terasa lebih sakit daripada luka bakar dalam. Pada luka bakar dalam, biasanya kulit sudah berubah warna menjadi putih dan tidak sakit.Sedangkan luka bakar pada permukaan kulit biasanya menyebabkan kulit berwarna kemerahan dan rasanya sakit sekali. Sebelum mengatasi luka bakar, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu jenis atau tingkatan luka bakar.

Luka bakar kulit dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu luka bakar derajat satu, luka bakar derajat dua dan luka bakar derajat tiga.

Luka bakar derajat satu
Luka bakar derajat satu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Paling ringan, luka terbatas pada lapisan kulit paling luar.
2.    Berwarna kemerahan pada kulit, terasa nyeri, sedikit bengkak, kulit kering tetapi tidak ada lepuh. Kulit di area yang terkena biasanya berubah pucat jika ditekan. Bisa sembuh sendiri dalam waktu 5-10 hari.

Luka bakar derajat dua
Luka bakar derajat dua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Kerusakan kulit meliputi kulit paling luar (epidermis) dan sebagian kulit bagian dalam (dermis).
2.    Biasanya reaksi radang lebih berat, kulit tampak berair disertai lepuh (gelembung berisi cairan). Permukaan area luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi dari kulit normal.
3.    Waktu penyembuhan. Luka bakar derajat dua yang dangkal dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari. Pada luka bakar derajat dua yang dalam, yaitu bila folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea terkena meski hanya sebagian kecil. Penyembuhannya lebih lama, bisa mencapai satu bulan.

Luka bakar derajat tiga
Luka bakar derajat tiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Luka bakar ini Merupakan yang paling berat dan mengenai seluruh lapisan kulit hingga jaringan di bawahnya.
2.    Pada kulit tidak ada lagi lepuh dan tidak terasa nyeri karena ujung syaraf rusak. Area kulit yang terkena berwarna abu-abu dan pucat, letaknya lebih rendah daripada kulit normal. Folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea ikut rusak.
3.    Penyembuhan tergantung tingkat keparahan. Pada kasus yang parah, bisa dilakukan transplantasi kulit untuk menggantikan kulit yang hilang. Tapi bila luka tersebut tidak terlalu parah, ada langkah-langkah pertolongan pertama sebelum pergi ke dokter.

Perawatan luka bakar kulit

Perawatan luka bakar perlu anda lakukan sesegera mungkin saat terjadi luka bakar, jangan menunggu terlalu lama. Meskipun begitu jangan asal menggunakan obat/salep begitu saja.Penggunaan mentega atau odol untuk mengobati luka bakar kulit tidak disarankan, karena tidak membantu sama sekali.

Anda harus menggunakan obat/salep yang bisa mengurangi peradangan pada luka bakar yang terjadi. Untuk jenis obat/salep yang bisa digunakan segera tanyakan kepada dokter atau apoteker terdekat di tempat anda. Jika anda menginginkan perawatan pertama dan efektif anda dapat menggunakan
nano propolis . Nano propilis mengandung zat anti peradangan yang membantu mengatasi infeksi dan luka yang terjadi akibat luka bakar kulit.Selain itu juga nano propolis bersifat disinfektan (anti bakteri dan jamur) sehingga akan menjaga luka bakar dari kuman sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Testimonial

Propolis Untuk Ajaib, tangan dan kaki terkena minyak goreng tidak melepuh
Nama: Sumarti

Saya ibu rumah tangga yang hobi memasak, suatu saat ketika saya sedang memasak tanpa sengaja minyak goreng mengenai tangan saya dan kaki saya. Saat itu saya ingat kata-kata anak saya bahwa propolis bagus juga untuk luka luar, luka bakar. Maka segera saya ambil persediaan yang tinggal 1 botol dan saya olehkan keseluruh bagian tubuh yang terkena minyak goreng. Saya sangat heran, karena saya orang awam, biasanya kalau terkena api atau terkena minyak goreng tangan saya melepuh, namun ketika saya olehkan propolis tangan yang terkena minyak tersebut tidak melepuh. Ini benar-benar dahsyat selain berguna untuk luka dalam tubuh, proplis juga baik untuk penyembuhan luka luar. Dan mulai saat ini saya dan sekeluarga selalu mengkonsumsi propolis.




PERAWATAN LUKA BAKAR


Introduksi
a. Dalam dan Luas Luka Bakar
Luka bakar dapat disebabkam oleh panas, arus listrik atau bahan kimia yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan-jaringan yang lebih dalam. Dalam pengelolaan luka bakar perlu diketahui baik luas maupun dalanya luka bakar.
· Dalam luka bakar
o Tingkat I
Hanya mengenai epidermis
o Tingkat II
Dibagi menjadi:
A. Superfisial, mengenai epidermis dan lapisan atas dari corium. Elemen-elemen epitelial yaitu dinding dari kelenjar keringat, lemak dan folikel rambut masih banyak. Karenanya penyembuhan/ epitelialisasi akan mudah dalam 1-2 minggu tanpa terbentuk cicatrix
B. Dalam, sisa-sisa jaringan epitelial tinggal sedikit, penyembuhan lebih lama 3-4 minggu dan disertai pembentukan parut hipertropi.
o Tingkat III
Mengenai seluhur tebal kulit, tidakada lagi sisa elemen epitelial. Luka bakar yang lebih dalam dari kulit seperti sub kutan dan tulang dikelompokanjuga pada tingkat III.
· Luas Luka Bakar
Wallce membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama Rule of Nine.
Pengelolaan Luka Bakar
Prioritas pengelolaan penderita luka bakar secara umum perlu dierhatikan seperti pengelolaan penderita trauma pada umumnya yaitu, Airway, Breathing, dan Circulation.
· Terapi Cairan
Orang dewasa dengan luka bakar tingkat II-III 20 % atau lebih sudah ada indikasi untuk pemberian infus karena kemungkinan timbulnya syok. Sedangkan pada orang tua dan anak-anak batasnya 15%.
Formula yang dipakai untuk pemberian cairan adalah formula menurut Baxter. Formula Baxter terhitung dari saat kejadian maka (orang dewasa):
· 8 jam pertama ½ (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat
· 16 jam berikutnya ½ (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat ditambah 500-1000cc koloid.
Modifikasi Formula Baxter untuk anak-anak adalah:
· Replacement : 2cc/ KgBB/ % luas luka bakar
· Kebutuhan faali : Umur sampai 1 tahun 100cc/ KgBB
Umur 1-5 tahun 75cc/ KgBB
Umur 5-15 tahun 50cc/ Kg BB________+
Total Cairan
Sesuai dengan anjiuran Moncrief maka 17/20 bagian dari total cairan diberikan dalam bentuk larutan Ringer Laktat dan 3/20 bagian diberikan dalam bentuk koloid. Ringer lakatat dan koloid diberikan bersama dalam botol yang sama. Dalam 8 jam pertama diberikan ½ jumlah total ciran dan dalam 16 jam berikutrnya diberikan ½ jumlah total cairan.
Formula tersebut hanyalah suatu pedoman, suatu estimasi yang kasar. Jangan sekalikali fanatik terhadap formula tersebut melainkan selalu dikoreksi melalui tanda-tanda klinis penderita dan laboratorium apakah cairan yang diberikan sudah memadai.
· Pengelolaan Nyeri
Nyeri yang hebat dapat menyebabkan neurogenik syok yang terjadi pada jam-jam pertama setelah trauma. Morphin diberikan dalam dosis 0,05 mg/Kg (iv).
· Perawatan luka
· Perawatan pertama
- Segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan temperatur 20oC selama 15 menit
- Luka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi analgetika saja.
- Luka bakar tingkat II dan III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi, kuku-kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang mengandungdesinfektan seperti sabun cetrimid 0,5% (savlon) atau Kalium permanganat. Kulit-kulit yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan terinfeksi
· Perawatan Definitif
- Perawatan tertutup
Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang-lubang (tulle) yang mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk mencegah evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi ditempatkan pada posisi full extension.
- Perawatan Terbuka
Eksudat yang keluar dari luka beserta debris akan mengering akan menjadi lapisan eschar. Penyembuhan akan berlangsung dibawah eschar. Penderita dirawat di dalam ruangan isolasi. Setiap eschar yang pecah harus diberikan obat-obatan lokal dan dikontrol bila ada penumpukan pus dibawah eschar maka haru dilakukan pempukaan eschar (escharotomi).
- Perawatan Semi terbuka
Sama seperti perawatan terbuka tetapi diberikan juga obat-obatan lokal. Obat lokal berberntuk krim yang akan melunakkan eschar dan memudahkan perawatan untuk dibersihkan.
· Obat-obatan lokal
- Silver sulfadiazin krim 1% diberikan sehari sekali. Silver sulfadiazin bekerja sebagai bakterisida yang efektif terhadap kuman gram positif.
· Mandi
- Badan penderita setiap 1-2 hari setelah resusitasi selesai harus dibersihkan dari kotoran yang melekat dengan memandikannya. Luka dibilas dengan cairan yang mengandung desinfektan (savlon 1:30 atau Kalium Permanganat 1:10.000). Escharotomi pada perawatan terbuka umumnya dikerjakan pada minggu kedua dengan cara eksisi memakai pisau, dermatom, elektro eksisi atau enzimatik (kolagenase).
· Skin Grafting
- Skin grafting sangat penting untuk penderita untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi kehilangan cairan.
· Antibiotika Sistemik
- Bakteri yang berada pada luka umumnya gram positif dan hanya berkembang setempat, tetapi bakteri gram negatif seperti pseudomonas sangat invasif dan banyak menimbulkan sepsis. Karena banyaknya jaringan nekrotik pada luka bakar maka penetrasi antibiotika sistemik ke luka tidaklah meyakinkan. Oleh karena itu antibiotika sistemik digunakan bila timbul gejala sepsis. Macam antibiotika ditentukan dari kultur dari bagian yang terinfeksi, baik luka, darah maupun urine.
- Antibiotika pilihan adalah cephalosporin generasi pertama (cefazolin, cephapirin dan cephalotin). Generasi ketiga khususnya ceftazidim mempunyai efektifitas besar terhadap pseudomonas.
· Nutrisi
- Dukungan nutrisi yang baik sangat membantu penyembuhan luka bakar
Komplikasi Luka Bakar
- Fase Akut: syok, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Fase Subakut: infeksi dan sepsis
- Fase Lanjut: parut hipertropik

Mortalitas

Mortalitas pada luka bakar disebabkan oleh:
- Syok karena kehilangan cairan
- Gagal jantung karena Myocardial Depressing Factor
- Sepsis
- Gagal ginjal akut
- Komplikasi lain seperti pneumonia
Perawatan dan Follow up
Rehabilitasi
· Peletakan sendi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kontraktur
· Fisioterapi sangat diperlukan untuk mencegah kekakuan



PERAWATAN LUKA BAKAR


Introduksi
a. Dalam dan Luas Luka Bakar
Luka bakar dapat disebabkam oleh panas, arus listrik atau bahan kimia yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan-jaringan yang lebih dalam. Dalam pengelolaan luka bakar perlu diketahui baik luas maupun dalanya luka bakar.
· Dalam luka bakar
o Tingkat I
Hanya mengenai epidermis
o Tingkat II
Dibagi menjadi:
A. Superfisial, mengenai epidermis dan lapisan atas dari corium. Elemen-elemen epitelial yaitu dinding dari kelenjar keringat, lemak dan folikel rambut masih banyak. Karenanya penyembuhan/ epitelialisasi akan mudah dalam 1-2 minggu tanpa terbentuk cicatrix
B. Dalam, sisa-sisa jaringan epitelial tinggal sedikit, penyembuhan lebih lama 3-4 minggu dan disertai pembentukan parut hipertropi.
o Tingkat III
Mengenai seluhur tebal kulit, tidakada lagi sisa elemen epitelial. Luka bakar yang lebih dalam dari kulit seperti sub kutan dan tulang dikelompokanjuga pada tingkat III.
· Luas Luka Bakar
Wallce membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama Rule of Nine.
Pengelolaan Luka Bakar
Prioritas pengelolaan penderita luka bakar secara umum perlu dierhatikan seperti pengelolaan penderita trauma pada umumnya yaitu, Airway, Breathing, dan Circulation.
· Terapi Cairan
Orang dewasa dengan luka bakar tingkat II-III 20 % atau lebih sudah ada indikasi untuk pemberian infus karena kemungkinan timbulnya syok. Sedangkan pada orang tua dan anak-anak batasnya 15%.
Formula yang dipakai untuk pemberian cairan adalah formula menurut Baxter. Formula Baxter terhitung dari saat kejadian maka (orang dewasa):
· 8 jam pertama ½ (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat
· 16 jam berikutnya ½ (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat ditambah 500-1000cc koloid.
Modifikasi Formula Baxter untuk anak-anak adalah:
· Replacement : 2cc/ KgBB/ % luas luka bakar
· Kebutuhan faali : Umur sampai 1 tahun 100cc/ KgBB
Umur 1-5 tahun 75cc/ KgBB
Umur 5-15 tahun 50cc/ Kg BB________+
Total Cairan
Sesuai dengan anjiuran Moncrief maka 17/20 bagian dari total cairan diberikan dalam bentuk larutan Ringer Laktat dan 3/20 bagian diberikan dalam bentuk koloid. Ringer lakatat dan koloid diberikan bersama dalam botol yang sama. Dalam 8 jam pertama diberikan ½ jumlah total ciran dan dalam 16 jam berikutrnya diberikan ½ jumlah total cairan.
Formula tersebut hanyalah suatu pedoman, suatu estimasi yang kasar. Jangan sekalikali fanatik terhadap formula tersebut melainkan selalu dikoreksi melalui tanda-tanda klinis penderita dan laboratorium apakah cairan yang diberikan sudah memadai.
· Pengelolaan Nyeri
Nyeri yang hebat dapat menyebabkan neurogenik syok yang terjadi pada jam-jam pertama setelah trauma. Morphin diberikan dalam dosis 0,05 mg/Kg (iv).
· Perawatan luka
· Perawatan pertama
- Segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan temperatur 20oC selama 15 menit
- Luka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi analgetika saja.
- Luka bakar tingkat II dan III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi, kuku-kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang mengandungdesinfektan seperti sabun cetrimid 0,5% (savlon) atau Kalium permanganat. Kulit-kulit yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan terinfeksi
· Perawatan Definitif
- Perawatan tertutup
Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang-lubang (tulle) yang mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk mencegah evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi ditempatkan pada posisi full extension.
- Perawatan Terbuka
Eksudat yang keluar dari luka beserta debris akan mengering akan menjadi lapisan eschar. Penyembuhan akan berlangsung dibawah eschar. Penderita dirawat di dalam ruangan isolasi. Setiap eschar yang pecah harus diberikan obat-obatan lokal dan dikontrol bila ada penumpukan pus dibawah eschar maka haru dilakukan pempukaan eschar (escharotomi).
- Perawatan Semi terbuka
Sama seperti perawatan terbuka tetapi diberikan juga obat-obatan lokal. Obat lokal berberntuk krim yang akan melunakkan eschar dan memudahkan perawatan untuk dibersihkan.
· Obat-obatan lokal
- Silver sulfadiazin krim 1% diberikan sehari sekali. Silver sulfadiazin bekerja sebagai bakterisida yang efektif terhadap kuman gram positif.
· Mandi
- Badan penderita setiap 1-2 hari setelah resusitasi selesai harus dibersihkan dari kotoran yang melekat dengan memandikannya. Luka dibilas dengan cairan yang mengandung desinfektan (savlon 1:30 atau Kalium Permanganat 1:10.000). Escharotomi pada perawatan terbuka umumnya dikerjakan pada minggu kedua dengan cara eksisi memakai pisau, dermatom, elektro eksisi atau enzimatik (kolagenase).
· Skin Grafting
- Skin grafting sangat penting untuk penderita untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi kehilangan cairan.
· Antibiotika Sistemik
- Bakteri yang berada pada luka umumnya gram positif dan hanya berkembang setempat, tetapi bakteri gram negatif seperti pseudomonas sangat invasif dan banyak menimbulkan sepsis. Karena banyaknya jaringan nekrotik pada luka bakar maka penetrasi antibiotika sistemik ke luka tidaklah meyakinkan. Oleh karena itu antibiotika sistemik digunakan bila timbul gejala sepsis. Macam antibiotika ditentukan dari kultur dari bagian yang terinfeksi, baik luka, darah maupun urine.
- Antibiotika pilihan adalah cephalosporin generasi pertama (cefazolin, cephapirin dan cephalotin). Generasi ketiga khususnya ceftazidim mempunyai efektifitas besar terhadap pseudomonas.
· Nutrisi
- Dukungan nutrisi yang baik sangat membantu penyembuhan luka bakar
Komplikasi Luka Bakar
- Fase Akut: syok, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Fase Subakut: infeksi dan sepsis
- Fase Lanjut: parut hipertropik

Mortalitas

Mortalitas pada luka bakar disebabkan oleh:
- Syok karena kehilangan cairan
- Gagal jantung karena Myocardial Depressing Factor
- Sepsis
- Gagal ginjal akut
- Komplikasi lain seperti pneumonia
Perawatan dan Follow up
Rehabilitasi
· Peletakan sendi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kontraktur
· Fisioterapi sangat diperlukan untuk mencegah kekakuan


Kencing Manis




SHARE :   Facebook     Twitter


Artikel Terkait
Kencing manis disebabkan karena pankreas tidak mampu membuat hormon insulin, yang dibutuhkan untuk mengubah glukosa menjadi gula darah.
Pada penderita kencing manis, sel-sel tidak bisa menyerap glukosa dengan normal, sehingga menumpuk terlalu banyak di dalam darah.
A. Fakta-fakta tentang kencing manis
1.      Setidaknya 171 juta orang di seluruh dunia menderita kencing manis. Dan jumlah ini diprediksi akan meningkat dua kali lipat
2.    Sebanyak 3,2 juta penderita kencing manis meninggal setiap tahunnya karena komplikasi yang disebabkan. Tiap detik ada enam orang meninggal akibat kencing manis
3.    Sepuluh besar negara yang paling banyak penderita kencing manis adalah: India, China, USA, Indonesia, Jepang, Pakistan, Rusia, Brasil, Italia, dan Bangladesh
4.    Total biaya yang dikeluarkan untuk mengobati penyakit kencing manis adalah 2,5%-15% dari keseluruhan anggaran biaya kesehatan di seluruh dunia
5.    Dari studi tentang kencing manis di India, Cina, USA, dan Eropa, penyakit ini bisa diatasi dengan mengubah pola gaya hidup yang lebih seimbang dan sehat.
B. Tipe diabetes mellitus:
Tipe 1
Faktor genetika sangat mempengaruhi penderita diabetes pada tipe ini. Sedari kecil menuju remaja, seseorang sudah memiliki bakat diabetes. Di saat terjadi infeksi pada liver, diabetes mulai menggejala.

Tipe 2
Penyakit tipe ini mulai menyerang seseorang yang telah berumur 40 tahun. Jadi diperlukan insulin bantuan untuk membantu penderita mengubah glukosa menjadi gula darah.
C. Tanda-tanda penyakit kencing manis:
1.      Perasaan haus yang terus-menerus
2.    Berat badan turun secara drastis
3.    Sering buang air kecil dalam volume besar
4.    Cepat letih dan penyebabnya tidak jelas
5.    Rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun
6.    Koma, pada kasus tertentu

D. Komplikasi yang sering mengikuti kencing manis
1.      Gagal ginjal
2.    Penyakit jantung
3.    Impoten
4.    Kerusakan otak
5.    Kebutaan

E. Kencing manis pada keadaan berat
1.      Menurunnya berat badan si penderita
2.    Patirasa (kesemutan) atau sakit pada tangan atau kaki
3.    Borok pada kaki yang tidak kunjung sembuh
4.    Hilangnya kesadaran

F. Cara menguji apakah seseorang terkena kencing manis
1.      Jika air kencing seseorang dikerumuni semut, kemungkinan besar orang tersebut menderita diabetes.
2.    Gunakan kertas khusus, uristix, dan celupkan ke dalam air kencing. Jika warna kertas berubah, orang tersebut menderita kencing manis. 

G. Tip bagi penderita kencing manis
1.      Apabila seseorang menderita kencing manis setelah berusia 40 tahun, sering kali penyakit ini dapat dikontrol tanpa perlu pengobatan. Yang dilakukan adalah mengatur pola makan dengan program diet. Dengan menerapkan aturan ketat dalam hal makan dan perilaku hidup, diharapkan si penderita akan hidup seperti biasa meskipun menyandang diabetes.
2.    Aturan makan untuk penderita kencing manis: Orang gemuk yang menderita kencing manis harus mengurangi berat badannya sampai mencapai normal. Makanan yang diasup harus yang berkadar protein tinggi seperti telur, ikan, buncis, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Juga harus mengkonsumsi makanan yang berkadar tepung rendah.
3.    Untuk penderita kencing manis yang berusia muda, memerlukan obat khusus (insulin).  

H. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah diabetes
1.      Berolahraga yang teratur
2.    Tidak merokok
3.    Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas
4.    Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah
5.    Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit
6.    Memeriksakan mata secara teratur
7.    Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori


penyebab diabetesMungkin kita tidak sadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita telah melakukan beberapa hal yang justru menjadi pemicu penyakit kencing manis. Sekalipun mungkin hal-hal yang sepele, namun dalam hidup ini berlaku hukum “tabungan”, yaitu apa yang kita lakukan menjadi tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitu pun dengan penyakit. Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko kencing manis atau diabetes?

1. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
2. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.
3. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.
4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.

7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup atau lifestyle tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.
8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.
9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.